Ditolak dilingkungan pertemanan

Disetiap sekolah pasti ada aja deh anak yang ditolak. Tidak usah di sekolah dikelaspun pasti ada anak yang ditolak. Ditolak bukan berarti dia pendiam. Bisa saja dia suka memaksa kehendak dia sendiri, manja, dan kalau kemauannya tidak tercapai atau dituruti pasti dia akan marah tidak jelas. Saya juga punya teman sekelas. Dia itu suka maksakan kehendak dia sendiri kalau gak diturutin ya pasti marah lah. Jujur saya juga pernah begitu waktu saya SD ya sekitar kelas 3 SD lah. Sumpah dulu sifatku itu gak patut dicontoh. Kalau marah suka banting meja, nyembunyikan barang temen. Tapi itu karena saya gak mau dianggap cemen&cengeng dan jujur saat itu saya memang cengeng untuk menutupinya ya pakai cara itu. Marah-marah tidak jelas. Tapi justru itu membuatku ditolak teman satu angkatan tapi tidak ada pembully-an kok kan temenku dulu baik-baik. Tapi akhirnya aku punya temen yang membuatku berubah hehe... thanks :D namanya Vito

Balik ke masalah. Temenku yang ini dari orang yang mungkin kaya terlihat(bukan bermaksud materialistis)dari handphonenya merk berkelas dan berlogo apel dimakan dan setiap bawa apa-apa pasti dia bawa sesuatu yang paling mahal. Dan mungkin karena hal ini orang tuanya selalu memanjakan dia. Dan mungkin di lingkungan rumahnya tidak ada teman. Jadi ya dia bersosialisasi dengan orang rumah saja. Nah.. ini menjadi pemicu dia menjadi pemaksaan istilahnya, tidak mampu bersosialisasi dengan teman disekolahnya. Sehingga dijauhi teman disekolah. Disini sejauh pemantauan saya tidak ada yang peduli termasuk guru walas,pelajaran,BK & BP. Mereka hanya menasehati/melarang/memarahi lalu tidak menghiraukannya lagi. Apa lagi di SMP ini jujur gak sama di SD sangat berbeda dari semua sisi baik guru, teman, pelajaran semua seakan berubah drastis.Guru, dimana diSD masih ada yang peduli sama kita apalagi kalau dulu saya diSD swasta gurunya sangat baik justru ada yang motivasi saya untuk sukses. Teman, Di SD masih banyak yang nurut sama guru sekarang mah di SMP didepan guru sopan/diam di Belakang ngatain guru macam-macam. EW TWO FACE!
"Apasih Ibu/Bapak Nih, kayak gak pernah muda aja"
"Guru kesayangan banar"
"Ibunya nih banyak omong aja"
Jangan ngatain orang tufes dulu kalau sama guru masih kayak gitu HA HA HA HA...
Mungkin karena teman di SMP ter masuk saya sedang mengalami masa sulit, masa labil, emosi tidak ter-kontrol. Tapi kalau nanti udah umur 25 keatas juga udah berubah kok sifatnya. Sama kayak kita makan lemper sama pizza yang keluar juga sama kan? Nah gitu.

Dari temen-temen yang begini ditambah guru-guru yang begitu. Yang ditolak merasa terasingkanlah.
Guru-guru di Indonesia asal anak muridnya punya catatan dibuku, nilai bagus, gaji ngalir lancar. Yaudah.. tentram hidup si guru.
Temen-temen juga tidak ada yang peduli. Mainnya sama yang asik aja. Gak tahu ada yang kesepian.

Intinya kalau misalkan ada teman yang seperti diatas jangan dijauhi, ditemani aja kalau misalkan dia bertindak kelewatan tegur selembut-lembutnya sampai si dia gak ngerasa kalau sedang ditegur dan buat guru kalau kalian pintar membuat pelajaran menjadi asik, membuat anak muridnya senang dan mampu merubah sifat anak murid tanpa memarahinya. Bukan hanya disukai anak murid, uangpun datang dengan sendirinya dengan dan melalui cara apapun.

Post a Comment

0 Comments