Image result for lambang pendidikanHalo.... yap back to my Blog :)). pada post kali ini gua akan menyampaikan apa yang namanya itu pendidikan. Pendidikan menurut para ahli adalah usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf yang lebih baik. yap kalo itu memang gua setuju misalnya seperti pramuka, atau Belajar sesuai minat dan sebagainya. Tetapi kalau ini manyangkut buku pelajaran gua gak setuju. emang bisa buat kita menjadi yang lebih baik? coba saja kalian ingat ingat semua isi buku pelajaran waktu kelas 3 SD, apakah kalian masih ingat? gua aja pelajaran kelas 6 aja rada-rada lupa :3. coba kalian liat diri sendiri atau orang lain apakah diantara teman kalian atau bahkan kalian sendiri ada yang ugal-ugalan,tawuran, atau bahkan yang lebih sederhana ribut,main HP, dsb saat upacara? padahal kalian diletakkan di sekolah terbaik di kota kalian. apalagi pada kurikulum 2013 edisi revisi 2014 banyak sekali PR(sebenernya bukan PR tp tugas, karena waktunya gak cukup dijadikan PR dah) bahkan adanya tiap pertemuan #fakkthismen!. Setiap pertmuan PR ada sub bab 1, pertemuan kedua abis koreksi abistu penjelasan subbab 2 lalu diakhir pelajaran ada PR huhhhh..... capek #fakkthismen. bahkan ada ulangan 4 kali dalam 2 hari diselingi PR(Malah mati lampu lagi -_-) #fakkthismen. awalnya saya penasaran kok adek saya kelas 1 SD bisa jawab ulangan dengan nilai sempurna tetapi makin lama iya diSD makin berkurang semangat belajarnya. akhirnya pada saat saya belajar di kelas 7. Saya memakai kurikulum 2013 edisi revisi 2014. Ternyata susah vroohhh.... gakuat sayanya. akhirnya Sekolah adek saya pun mengganti kurikulumnya menjadi KTSP 2007. kini saya hanya pasrah menerima ulangan(tapi ngerjainnya juga sungguh-sungguh yek) dan sayapun juga menerima ulangan yang rendah nilainya :(. rasanya pengen kayak kurikulum di Findlandia( yang markasnya Clash of Clans ituloh) ternyata dibalik kesuksesan perusahaan yang ada disana sekalinya sistem belajarnya juga bagus seperti:







1.Anak-anak baru boleh sekolah pas umur 7 tahun
 

Image result for anak anak 7 tahun


      Yang ini gua ada setujunya ada nggak setujunya


1.setujunya


memang semakin umurnya tinggi semakin akalnya berkerja. jadi direkomendasikan masuk SD pada 7 tahun



2.nggak setujunya


ini sebuah pengalaman yang dialami oleh tante saya. dia seorang guru kelas 6 disebuah SD dan anaknya ingin dimasukkan ke SD dimana ibunya berkerja tapi alhasil tidak diterima, kenapa gitu? jar panitianya minimal 7 tahun pas. saat itu umurnya 6 tahun 9 bulann? gak boleh kurang dari 7 tahun mba. asli heh masa harus nunggu 1 tahun lagi gak fair dong. Apalagi anak guru -.-








2.Belajar 45 menit istirahat 15 menit

 Cara belajar ala FInlandia: banyak istirahat!



wohhhh... #azekkk gini mah jika diindonesia jar orang tua ngajar "belajar dulu baru main" tapi kalau gua mah gak ada mainnya sampe malam mau tidur baru selesai belajar. alhasil gua jadi malas ngerjain PR. malas nyatat catatan dari papan tulis. jadi gua belajar yaa ngingat-ngingat gitu. justru kalo gua belajar malah tambah jelek nilaiku. tpi itu dulu sekarang kurikulum 2013 mah harus nyari di buku sendiri. jar Pemerintah supaya lebih mandiri(mandi sendiri) gitu. tp mah sekarang gua nilainya beturun gara gara kurikulum ini. Gak ada guru belajar sambil bermain, gak ada guru jelaskan secara tuntas pada seuruh isi buku. dan gak ada gua memakai indra pendengaran gua sebagai alat tulis otak. syedihh :((








1.Sekolah Negeri digratisin, yang swasta juga diatur ketat supaya ramah dikantong(gak juga sih). juga dapat makan siang GRATIS
 noel



Siapa yang gak mau makanan gratis. di Findlandia kamu dapat makan siang gratis kalo sekolah disana. makanan berat lagi. kenyang dah kamu sekolah disana. #TiLa #tiba-tibalapar . kalau diindonesia kamu dikasih...... hmmmmppp..... permen kali yak. Rupiah aja melemah gimana mau ngasih makan siang ke jutaan siswanya.







3. Guru dibiayai pemerintah kuliah buat dapetin gelar master. Gaji guru disitu juga salah satu paling tinggi disitu.











MaxPNG





 nohhhhh...... gurumah juga seneng klo ngajar disitu. dapet gelar "M.pd" wohhh.... seneng banget gurunya disitu. lalu Ada 1 guru untuk 12 siswa di Finlandia, rasio yang jauh lebih tinggi daripada negara-negara lain. soal gaji, guru bisa memberikan perhatian khusus untuk tiap anak, nggak cuma berdiri di depan kelas. indonesia mah jangan harap begitu.Guru adalah salah satu pekerjaan paling bergengsi di Finlandia. Pendapatan guru di Finlandia pun lebih dari 2 kali lipat dari guru di Amerika Serikat.Tidak peduli jenjang SD atau SMA, semua guru di Finlandia diwajibkan memegang gelar master yang disubsidi penuh oleh pemerintah dan memiliki tesis yang udah dipublikasi. di indonesia minimal S2 itupun harus bayar sendiri huftttt.....









5. Guru itu dianggap paling tahu tentang cara mengevaluasi anak muridnya. makanya ujian nasional gak ada disana
 DSC_0483
 Ujian Nasional! dengernya aja udah kayak ngeliat hantu. dunia serasa berbeda, kalo gak lulus serasa dunia berkahir pada titik itu :v. tapi di findlandia gak ada Ujian temen temen *langsungpackingpindahkeFinnlandia* guru itu yang dianggap paling tahu bagaimana cara mengevaluasi muridnya. karena sifat anak anak itu Berbeda tiap kelas atau bahkan tiap tempat duduk.




 

6.Siswa SD-SMP di Finlandia Cuma Sekolah 4-5 Jam/hari. Buat Siswa SMP dan SMA, Sistem Pendidikan Mereka Sudah Seperti di Bangku Kuliah *wuihhh*

 o-HAPPY-COLLEGE-STUDENTS-facebook

 

 5 jam aja cuyy... diIndo mah minimal 7 jam belum lagi waktu perjalanan, waktu belajar, waktu tidur. semua jika ditotalkan seluruh aktifitas. yahh sekitar 4 jam aja buat mengistirahatkan otak(belum termasuk les). tidak ada waku luang buat berkarya sesuai bakat dan minat untuk nge-banggain Negara Indonesia. Kita ini sebenernya belajar apa diperbudak sama kurikulum sih :3

 

 

 

 

7. Gak Ada Sistem Ranking di Sekolah. Finlandia Percaya Bahwa Semua Murid Itu Seharusnya Ranking 1

 graduation students

Upaya pemerintah meningkatkan mutu sekolah dan guru secara seragam di Finlandia pada akhirnya berujung pada harapan bahwa semua siswa di Finlandia dapat jadi pintar. Tanpa terkecuali. Maka dari itu, mereka tidak mempercayai sistem ranking atau kompetisi yang pada akhirnya hanya akan menghasilkan ‘sejumlah siswa pintar’ dan ‘sejumlah siswa bodoh’.
Walaupun ada bantuan khusus untuk siswa yang merasa butuh, tapi mereka tetap ditempatkan dalam kelas dan program yang sama. Tidak ada juga program akselerasi. Pembelajaran di sekolah berlangsung secara kolaboratif. Bahkan anak dari kelas-kelas berbeda pun sering bertemu untuk kelas campuran. Strategi itu terbukti berhasil karena saat ini Finlandia adalah negara dengan kesenjangan pendidikan terkecil di dunia.


Memang, kita juga nggak bisa langsung menyontek sistem pendidikan Finlandia dan langsung menerapkannya di Indonesia. Dengan berbagai perbedaan institusional atau budaya, hasilnya mungkin nggak bakalan sesuai apa yang ada di Finlandia
Tapi gak ada salahnya ‘kan belajar dari negara yang udah sukses dengan reformasi pendidikannya? Siapa tahu bisa menginspirasi adminitrasi baru untuk mengadakan perubahan demi pendidikan Indonesia yang lebih baik (Menegedipkan mata ke Pak Jokowi dimulai)











 Bagi kalian yang mau berinteraksi dengan gua:



Instagram: @rafiakbar_48
twitter(ada disamping): @rafiakbar_48
Ask.fm:Rafi48 (asli yang ini sepi betul)
Line: rafipusam1